Siapa yang tidak tahu dengan keganasan lubang hitam / black hole. Lubang hitam adalah suatu area yang gelap dan rapat di ruang angkasa yang memiliki gravitasi sangat kuat. Salah satu objek di luar angkasa yang saya suka ini, memang mengerikan dan penuh misteri. Ukurannya beragam, mulai dari yang kecil (gak kecil-kecil kali) hingga bisa memuat ribuan bahkan jutaan massa matahari. Dengan kerapatan yang tak terbatas dan gravitasinya yang sangat besar, dia mampu untuk melahap apa saja yang ada disekitarnya, seperti radiasi elektromagnetik, termasuk cahaya. Dan bahkan jika ada dua lubang hitam yang saling berdekatan, mereka bisa saling lahap satu sama lain. Jika itu terjadi, akan tercipta satu lubang hitam baru dan massanya pun akan bertambah.


Kita tidak akan mampu melihat lubang hitam walaupun dengan bantuan teropong paling sensitif sekalipun. Dimulai dari teropong tempo doeloe hingga yang paling sensitif yang bergaya futuristik. Itu disebabkan karena lubang hitam dapat menangkap cahaya yang memiliki kecepatan 300.000 km/detik. Karena itu cahaya tersebut (baca: jurusan lubang hitam - mata via jurang) tidak mampu untuk mencapai mata kita untuk kemudian  diterjemahkan oleh otak bagaimana wujud sebenarnya. Tapi bukan berarti jarak sejauh apapun dapat ditangkap olehnya. Hanya yang disekitarnya saja. Sebagai tambahan, Bumi akan dalam bahaya hanya jika Bumi berjarak 10 mil dari lubang hitam. Salah satu cara mendeteksinya yaitu dengan melihat pergerakan obyek-obyek di sekitarnya.

Sebelumnya para astronom sudah melihat bagaimana Black Hole menyedot gas yang beterbangan di sekitarnya, lalu memanaskan gas tersebut sehingga memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang, mulai dari gelombang radio hingga gelombang cahaya tampak dan sinar-X.

Berdasarkan pengamatan dari tiga teleskop ruang angkasa sinar-X selama lebih dari satu dekade, para astronom melihat sebuah bintang yang terlempar mendekati pusat sebuah galaksi akibat kedekatan posisinya dengan bintang lain. Dalam perjalanannya menempuh jalur tersebut, ia mendekati sebuah Black Hole raksasa yang massanya setara dengan 100 juta kali massa Matahari, lalu tersedot ke dalam lubang hitam itu.

“Bintang itu sesungguhnya bisa selamat bila hanya terhisap sebagian, misalnya gasnya saja,” ujar Stefanie Komossa, astronom di Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman. “Namun dalam peristiwa ini ia terhisap seluruhnya.” Black Hole raksasa yang menyedotnya berada dekat pusat galaksi RX J1242-11. Jaraknya sekitar 700 juta tahun cahaya dari bumi. Sementara bintang yang dihisapnya seukuran matahari. Ia terkoyak-koyak dan terhisap selama beberapa hari.



Landasan Teori

Teori mengenai lubang hitam ini dikemukakan oleh astronom asal Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum oleh Albert Einstein. Dan dipopulerkan oleh Stephen Hawking pada salah satu bukunya, A Brief History of Time.

Asal Mula Lubang Hitam

Proses terbentuknya lubang hitam ini berawal dari sebuah bintang yang melakukan 'bunuh diri' kosmik dalam ledakan besar yang disebut supernova. Merujuk ke wikipedia, asal mula lubang hitam tercipta ketika suatu objek tidak dapat bertahan dari kekuatan gaya gravitasinya sendiri. Banyak objek (termasuk Matahari dan Bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada Matahari dan Bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasinya lah yang akan menang. Singkatnya, jika tekanan gravitasi tidak mencukupi untuk melawan suatu gaya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi, maka gravitasi yang kalah. Sebaliknya, untuk obyek yang massanya sangat besar, gravitasinya lah yang akan berkuasa. Itulah alasannya mengapa Bumi tidak akan pernah bisa menjadi lubang hitam.

Ukuran Lubang Hitam

Ukurannya beragam. Tetapi sepertinya tak ada batasan mengenai seberapa besar ukuran lubang hitam dapat terbentuk. Seperti pada awal pembahasan kita, lubang hitam bisa memuat jutaan massa Matahari. Para ilmuan menduga kalau pusat galaksi Bimasakti adalah sebuah lubang hitam raksasa yang memuat jutaan massa Matahari. Menurut teori relativitas umum, juga tidak ada batasan seberapa kecil ukuran sebuah lubang hitam. Tetapi, berdasarkan teori gravitasi dan mekanika kuantum serta beberapa teori lain yang sedang dikembangkan, diperoleh petunjuk bahwa lubang hitam tidak mungkin memiliki jari-jari (radius) lebih kecil daripada 10 pangkat -33 cm atau 0.000000000000000000000000000000001 cm.

Semoga bermanfaat
Pada Minggu 5 Desember 2010 kemarin, sejumlah orang berkumpul di Bandara Internasional Fort Lauderdale, Hollywood. Mereka mengenang kejadian hilangnya skuadron Flight 19, 65 tahun lalu.

Lima pesawat dan 14 kru pesawat itu hilang di Segitiga Bermuda, sebuah kawasan yang berada dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat. 

Banyaknya kapal dan pesawat yang raib di kawasan itu membuat Segitiga Bermuda jadi salah satu lokasi paling misterius di muka Bumi. 

Sejumlah spekulasi beredar, bahwa di Segitiga Bermuda terdapat lubang hitam 'black hole', atau alien yang bersembunyi di bawah lautan, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis, Dajal.


Sejumlah pertanyaan soal Segitiga Bermuda juga disodorkan ke Badan Antariksa AS, NASA. Berikut jawabannya.  

Apakah ada hubungan antara Segitiga Bermuda dan lubang hitam 'black holes'?

Tidak ada lubang hitam di Segitiga Bermuda. Pada kenyataannya, bahkan tak  ada yang namanya Segitiga Bermuda. Banyaknya kasus kehilangan di wilayah itu konsisten dengan wilayah lainnya. (Ilmuwan NASA, Dr Eric Christian)

Segitiga Bermuda dan  Zona De Silencia di Meksiko berada pada garis lintang yang sama dan kedua tempat ini misterius. Zona De Silencia diketahui bisa  menarik meteorit dari langit, sementara Segitiga Bermuda dikenal karena banyak kapal dan pesawat yang hilang secara misterius. Mengapa dua wilayah ini tidak diteliti?

Fakta-fakta tentang lokasi tersebut salah. Tidak ada bagian dari Bumi yang bisa menarik meteorit dari langit, tidak ada anomali gravitasi yang aneh. Medan gravitasi bumi telah dipetakan dengan presisi luar biasa terutama oleh perusahaan yang menggunakan peta gravitasi untuk mengetahui potensi minyak dan mineral. 

Juga tidak ada penghilangan lebih misterius di Segitiga Bermuda daripada di bagian laut lain di zona badai.  Artinya, tidak ada yang misterius dari dua lokasi tersebut. Saya sarankan agar Anda mencoba untuk mengevaluasi akurasi sumber Anda dan menghubungkannya dengan dunia nyata, bukan fantasi ini. (Astrobiologis dan ilmuwan senior NASA, David Morrison)

Jawaban NASA senada dengan apa yang dimuat situs Sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, www.history.navy.mil. Dijelaskan, bahwa faktor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat, disebut Gulf Stream.

Badai yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan kapal angkatan laut  hilang di Bahama, Saratoga. Kapal dan-krunya hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781.

Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermuda, banyak kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya telah hilang di laut karena  badai di seluruh dunia -- secara mendadak.

Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda itu karena anomali kompas yang bisa mengacaukan sistem navigasi. Soal adanya anomali ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya.

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu dari dua  lokasi di dunia yang memiliki anomali. Wilayah lain adalah laut Jepang dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, 'Segitiga Formosa'.

Semoga bermanfaat

Sumber: http://teknologi.vivanews.com/news/read/192325-misteri-segitiga-bermuda--ini-jawaban-nasa